Senin, 18 Oktober 2021

Muridku Kaya Potensi

Pada dasarnya setiap anak adalah unik, mereka dikaruniai beragam potensi yang dimiliki. Namun, dalam perjalanan menemukan potensi sebagai jati dirinya, anak-anak membutuhkan arahan dan bimbingan dari orang tua serta guru yang mendidiknya. Potensi akademik yang cemerlang akan lebih berkilau ketika diimbangi dengan potensi non akademik. Tetapi tidak semua anak beruntung memiliki keduanya, disinilah peran guru diperlukan.

Peran guru di masa pandemi ini dituntut untuk lebih kreatif dalam menyajikan sebuah pembelajaran, harapannya kebutuhan anak akan bimbingan pelajaran dapat terpenuhi. Pembelajaran serta penggalian potensi murid dapat lebih ditingkatkan dengan mengintensifkan pendekatan persuasif.

Sekolah sebagai rumah kedua bagi murid dengan guru sebagai orang tuanya, dapat menyelenggarakan sebuah program pembelajaran yang berdampak pada murid. Salah satunya dengan mulai kembali menelusuri minat bakat murid melalui kegiatan ekstra kurikuler. Harapannya kegiatan ekstra kurikuler dapat dilaksanakan secara bergiliran dalam setiap harinya dengan tetap mematuhi prokes serta melibatkan peran aktif orang tua.

Pembagian tugas masing-masing guru pengampu ekstra dengan jelas dengan rincian kegiatan yang terarah dan dievaluasi setiap bulannya melalui rapat keluarga di sekolah, maka evaluasi serta refleksi dari kegiatan ekstra kurikuler yang diselenggarakan dapat dilaksanakan dengan maksimal dengan hasil yang nyata.

Pentingnya kolaborasi dan tim yang solid untuk bersama-sama mewujudkan mimpi mengembangkan potensi setiap murid. Dengan terfasilitasinya pengembangan potensi murid melalui kegiatan ekstra kurikuler, maka setiap anak akan merasa nyaman dan senang menjalani aktivitasnya, baik di sekolah maupun di rumah.

Tentunya program yang dicanangkan akan mendapatkan beragam respon, baik dari murid yang kebingungan menentukan skala prioritas dalam menentukan pilihan ekstra yang ditawarkan, rekan sejawat yang keberatan meluangkan sedikit waktunya untuk jadi pembina dan pembatasan kegiatan sosial masyarakat yang masih membatasi setiap aktivitas yang dilaksanakan.

Alhamdulillah, segala respon negatif perlahan namun pasti dapat diminimalisir dengan makin memantapkan kolaborasi tim. Hal ini terlihat dari makin bermunculannya talenta-talenta murid yang sebelumnya tanpa kami duga. Anak-anak jika dibimbing dan diarahkan, dia akan berkembang sesuai potensinya dengan maksimal, hasilnya muridku benar-benar penuh potensi. Mulai dari potensi spiritual, akal, jasmani, perasaan dan sosial, seperti terlihat dalam galeri di bawah ini.

Suasana Rapat Keluarga

Pemeriksaan suhu sebelum masuk sekolah

Sosialisasi Program Kepada wali murid
 

   Penggalian potensi keagamaan

Penggalian Potensi Bidang IT

Penghargaan murid dari Museum Basoeki Abdullah



 





 

Jumat, 13 Agustus 2021

New Normal Asyik Bersama Akun belajar.id

    Kegiatan Tatap Muka yang menjadi impian semua insan pendidikan, rupanya harus ditahan dahulu, sebab keselamatan dan kesehatan peserta didik, masih tetap menjadi priorotas utama. Dalam situasi yang serba terbatas inilah akun belajar.id memberika solusi. Fasilitas video conference yang awalnya terkendala waktu sekarang dapat dilakukan secara tak terbatas dengan menggunakan Google Meet melalui akun belajar.id. 

    Pembelajaran Sikron dan Asikron juga bisa dibikin makin asyik, dengan hadirnya vitur baru dari Google Classroom yang dibekali dengan penyimpanan ruang tak terbatas dari Google Drive.

    Ketiga aplikasi yang telah saya manfaatkan tersebut, hanyalah sebagian kecil dari keajaiban akun belajar.id, pastinya masih banyak aplikasi-aplikasi yang lebih seru untuk dimanfaatkan selama New Normal ini, agar PJJ makin asyik dan mengobati rindu tatap muka.

Berikut ikon ketiga aplikasi yang telah kami gunakan selama PJJ: 




Berikut saya sertakan sedikit rangkaian video pembelajaran yang sudah saya laksanakan melalui GMeet : 


Senin, 05 Juli 2021

Budaya Positif Sebuah Refleksi Pembiasaan Baik

 Latar Belakang

        Pendidikan Guru Penggerak ikut memberi warna dalam perkembangan pelayanan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam ikut mendukung Program Merdeka Belajar yang menjadi cikal bakal bagi guru dan murid saling berinteraksi untuk mensukseskan keberhasilan murid dalam belajar. 

        Penerapan Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan sistem amongnya dalam pembelajaran, menempatkan guru sebagai penuntun murid dalam pembelajaran. Pendidikan dengan sistem amongnya memberikan ruang bagi murid untuk dapat berkembang sesuai dengan potensinya. Pembelajaran dengan pendekatan Inkuiri Apresiatif yang mengusung metode BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan Rencana dan Atus Eksekusi), menuntun guru untuk dapat menentukan visi dan misinya dalam melaksanakan pembelajaran. 

        Guru yang memiliki Visi dan Misi yang jelas, mampu memberikan kontribusi bagi komunitas di lingkungan sekolahnya, sehingga terwujud lingkungan sekolah dengan budaya positif sesuai harapan bersama. Budaya positif yang diawali dengan mulai menggali potensi diri untuk kemudian bergerak bersama dalam komunitas untuk selalu, berpikir, berbicara dan bertindak secara positif. 



Tujuan

        Penerapan budaya positif yang dimulai dari potensi diri ini bertujuan untuk menciptakan sebuah pembiasaan baik mulai dari hal yang paling kecil, harapannya pembiasaan baik ini jika dilaksanakan secara konsisten akan terwujud sebuah budaya baik di sekolah.

Tolok ukur

        Guru sebagai penuntun murid dalam penerapan budaya positif ini, sebaiknya memiliki rambu-rambu yang jelas dalam menentukan keberhasilan dan ketercapaian dalam pelaksanaan budaya positif di sekolah. Salah satu tolok ukur keberhasilan atau ketercapaian pelaksanaan budaya positif ini adalah jika budaya positif yang ingin diterapkan itu sudah bisa menjadi sebuah pembiasaan baik. 

Linimasa Rancangan Kegiatan